Jalan Raya Tanjung Enim -Muara Enim Jadi Fenomena Tersendiri

Muara Enim//Linksumsel-Menjadi Fenomena Tersendiri serta menjadi peristiwa yang dapat diamati dan patut dicatat serta diselidiki karena peristiwa tersebut, tidak terduga atau tidak biasa dijalani.

Itulah sekelumit permasalahan yang terjadi dikawasan sepanjang jalan raya menuju Muara Enim hingga ke Tanjung Enim yang melintasi beberapa desa tersebut.

Kawasan jalan raya khususnya dijalan Desa Darmo Kecamatan Lawang Kidul Kabupaten Muara Enim kini sudah menjadi fenomena tersendiri, karena jalan tersebut, kini sudah berubah menjadi jalan raya darurat yang mana telah terdapat beberapa titik kotoran akibat batu bara yang diduga kerap jatuh berhamburan yang berserakan disepanjang jalan dari aktifitas kendaraan bermuatan batu bara pada setiap harinya. Fakta ini telah terjadi sejak lama, jalan aspal hitam telah menjadi hitam legam dipenuhi Serakan batu bara di sana -sini, ditambah lagi saat hujan datang justru menambah ektra hati-hati para pengguna jalan kendaraan roda dua yang melintas dikarenakan dapat tergelincir.

Saat esok harinya tatkala sang matahari terbit dengan terik matahari yang sangat panas, kembali peristiwa terjadi yaitu hembusan debu batubara oleh angin yang telah kering dijalan, juga menjadi fenomena tersendiri, terutama hinggap di hidung, mata, bahkan mulut dan rumah-rumah warga, yang juga tak kalah menariknya hingga menjadi suatu fenomena tersendiri dikawasan jalan raya Muara Enim-Tanjung Enim tersebut.

Fenomena adalah kejadian atau peristiwa yang diamati, dan istilah ini sering kali digunakan tanpa mempertimbangkan penyebab peristiwa dan kejadian tersebut, patut dicatat serta diselidiki. Demikian diungkapkan salah satu tokoh pemuda Muara Enim Alvin, yang mana sebagai putra daerah sangat memprihatikan atas kondisi yang terjadi ini.

“Ya, kondisi ini telah menjadi keprihatinan kita, lingkungan sudah tidak asri lagi, dan pemandangan lalu lalang aktifitas truk angkutan batu bara melalui jalan raya pada setiap harinya hingga menyebabkan debu dan polusi serta kubangan lumpur akibat batu bara tersebut, kini sudah menjadi fenomena tersendiri,”ungkap Alvin, sedikit sedih itu.(14/04).

Baca juga:  Lestarikan Budaya Nobar “PANDAWA BOYONG” Sinergitas TNI-Polri

Ditambahkan Alvin, bahwa kita tidak bisa banyak berbuat, yang ada hanya keprihatinan karena kondisi lingkungan kawasan jalan raya telah banyak berubah total dengan tanpa kita sadari lingkungan telah menjadi tercemar.

“Masih adakah solusi untuk mengatasi semua ini, agar kita dapat nyaman hidup di bumi yang kaya sumber alam ini, ataukah akan terus menjadi suatu fenomena tersendiri wahai penguasa,”tutup Alvin, seorang pemuda yang merasa prihatin atas kondisi lingkungan ini. (JNF)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *